Studi Agama Agama

Jati Diri

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki sepuluh Fakultas dan satu Program Pascasarjana. Program Studi Agama-Agama (SAA) adalah salah satu Program Studi dari lima Program Studi yang terdapat di Fakultas Ushuluddin. Program Studi Agama-Agama beralamat di Jl. Ir. H. Juanda Nomor 24. Program Studi Agama-Agama mulai beroperasi bersamaan dengan berdirinya Fakultas Ushuluddin sejak 17 Desember 1963 dengan surat keputusan Menteri Agama RI, No. 5 tahun 1963 dengan nama Perbandingan Agama (PA). Program Studi PA berada dan diselenggarakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sejak tahun ajaran 2000/2001 nama IAIN berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2003 Program Studi Perbandingan Agama diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 014/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 dengan Nilai 602 (A), dan pada tahun ajaran 2011/2012 kembali diakreditasi dan mendapatkan nilai 356 dengan predikat B. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Nomor 6943 tahun 2016 tentang perubahan dan penyesuaian nomenklatur Program Studi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), nama Perbandingan Agama berubah menjadi Studi Agama-Agama (SAA). Kemudian, berdasarkan Peraturan Menteri Agama nomor 33 tahun 2016 tentang gelar akademik perguruan tinggi keagamaan dan Surat Keputusan Rektor UIN Jakarta nomor 850 tahun 2016 tentang gelar akademik mahasiswa, maka gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) untuk sarjana Prodi Studi Agama-Agama berubah menjadi Sarjana Agama (S.A.g). Pada tahun 2017 ini Prodi SAA kembali mengajukan re-akreditasi dan berharap semoga kembali mendapatkan nilai A seperti yang diperoleh pada tahun 2000 dan 2006.

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Program Studi PA merupakan bagian dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, salah satu universitas Islam negeri tertua dan ternama di Indonesia, memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, dan tenaga pengajar yang berkualitas
  1. Tenaga pengajar tetap dengan latar belakang spesialisasi studi agama-agama berpendidikan magister dan doktor belum mencukupi. 
  2. Kurang memadainya jumlah dan kapasitas keterampilan tenaga administrasi dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban. 
  3. Penanganan dua atap (antara universitas dan fakultas) dalam soal-soal administrasi akademik kadangkala juga menjadi hambatan.

 

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
Terbuka lebar peluang untuk melakukan kerjasama antara Program Studi Agama-Agama dengan berbagai universitas/institut/sekolah tinggi di dalam negeri maupun luar negeri, dalam bidang pendidikan (seperti tenaga dosen), penelitian, pengkajian, dan pelatihan dengan lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.
  1. Munculnya globalisasi pendidikan yang memungkinkan perguruan tinggi/universitas-universitas ternama luar negeri membuka cabang disiplin ilmu yang sejenis dan atau menjalin kerjasama dengan universitas/perguruan tinggi di dalam negeri.
  2. Beberapa guru besar akan menghadapi pensiun (purnabhakti), dan Program Studi Agama-Agama saat ini membutuhkan tenaga-tenaga pengajar tetap yang muda dan segar (freshly graduated).