Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) Dr. Yusuf Rahman, M.A. mengatakan, FU sudah sering mengadakan kegiatan penunjang akademik. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan, memperkuat, dan meningkatkan kajian-kajian akademik. Beberapa kegiatan akademik yang telah diadakan oleh FU adalah diskusi dosen dan seminar-seminar.

“Kita ingin mengembangkan dan memperkuat serta meningkatkan kajian-kajian akademik di Fakultas Ushuluddin, diantaranya dengan diskusi dan seminar. Hari Rabu besok ada seminar tentang Islam dan barat, kemudian nanti ada seminar tradisi Islam. Dan juga publikasinya yang kali ini kita sedang meluncurkan jurnal filsafat bernama Paradigma,” tuturnya.

Lebih lanjut beliau mengatakan akan terus mendukung kegiatan akademik maupun nonakademik di Fakultas Ushuluddin (FU). Ia Juga mendorong agar prodi-prodi lain segera menerbitkan jurnal. Selain jurnal Paradigma, ada beberapa jurnal lain yang telah dimiliki oleh FU diantaranya, jurnal Ushuluna, jurnal Refleksi, jurnal Ilmu Ushuluddin, dan Journal of Qur’an and Hadith Studies. Selain itu, akan segera hadir jurnal dari Prodi Ilmu Tasawuf (IT) bernama Asror, dan jurnal Prodi Studi Agama-agama (SAA) bernama Empati.

“Tentu saja kami sangat mendukung kegiatan akademik dan nonakademik, salah satunya misalkan penerbitan ini. Bahkan kami ingin agar prodi yang lain juga menerbitkan juga. Di Ushuluddin sudah ada beberapa jurnal, jurnal Ushuluna, jurnal Refleksi, jurnal Ilmu Ushuluddin, dan Journal of Qur’an and Hadith Studies, dan sekarang ada jurnal Paradigma,” tandasnya.

Dosen Fakultas Ushuluddin (FU) sekaligus inisiator jurnal Paradigma Iqbal Hasanuddin, M.Hum mengatakan, latar belakang penerbitan jurnal tersebut karena beliau merasa mahasiswa-mahasiswa Aqidah Filsafat Islam (AFI) perlu dibiasakan menulis. Ketika beliau mengajar mata kuliah filsafat Yunani, beliau meminta seluruh mahasiswa untuk membuat makalah dengan baik dan benar. Ketika itu terkumpul sebanyak 60 makalah dan diseleksi menjadi 20. Kemudian 20 makalah itu diseleksi kembali menjadi delapan yang dimuat di jurnal tersebut.

“Latar belakang dari jurnal ini karena saya beberapa kali diminta jadi pembimbing skripsi. Saya merasa perlu sejak dini teman-teman AFI ini untuk menulis. Kemudian saya ketika mengajar filsafat Yunani, saya meminta beberapa mahasiswa untuk menulis makalah dengan serius untuk sekiranya nanti diterbitkan di sebuah jurnal,” ungkapnya.

Mahasiswa Aqidah Filsafat Islam (AFI) sekaligus kontributor jurnal Paradigma Agus Julianto mengatakan, ini adalah langkah awal untuk mahasiswa AFI meningkatkan tradisi intelektualisme ilmiah. Dengan jurnal ini ia berharap bisa terus konsisten menulis, terutama tentang tema-tema filsafat.

“Dalam perjalanan kami, ini menjadi sebagai awal langkah kita dari AFI seperti yang dikatakan Pak Mulyadi untuk meningkatkan tradisi intelektualisme ilmiah,” katanya.

(yud/zham)