Nijmegen, Belanda, (19/06) – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh dua Mahasiswa/i Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan yang diberi nama acara 2th The Biennial International Conference ini di diselenggarakan dari tanggal 18-20 Juni 2019, oleh PCINU Belanda dan Radboud University.

Konferensi ini bertema “Seeking the Middle Path (Al Wasatiyya): Articulations Of Moderate Islam”. Tema ini diangkat bagaimana konsep Islam yang Rahmatan lil’alamain itu benar-benar dihadirkan dalam nuansa Islam Nusantara (Indonesia), yang dalam penekanannya merujuk kepada nilai-nilai Islam yang moderat, hal ini sejalan pula dengan apa yang di sampaikan oleh Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifufdin dalam sambutannya, bahwasannya ada tiga alasan yang disampaikan Menag terkait urgensi moderasi beragama. “Pertama, mengembalikan pemahaman dan praktik beragama ke esensi agama, yaitu memanusiakan manusia dan membawa misi damai dan keselamatan. Kedua, merespon kompleksitas kehidupan manusia dan agama agar peradaban manusia tidak musnah akibat konflik berlatar agama. Ketiga, khusus dalam konteks Indonesia, moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan dalam merawat ke-Indonesia-an,” tegasnya.

Adalah kebanggan tersendiri bagi kedua Mahasiswa/i Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, semester 8 (delapan), Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Zaenal Abidin dan Rifa Tsamratus Saadah. Mereka telah berhasil mepersentasikan paper dengan judul “KH. Ahmad Sanusi’s Perspecive on Sunni Sufism (The Study of Siraj al-adzkiya fi tarjamah al-azkiya). Paper tersebut adalah hasil seleksi oleh PBNU Pusat dari bulan Februari, lebih dari 200 perserta pengirim namun hanya satu paper saja yang dipilih yaitu dengan judul di atas.

Dalam pemaparan konferensi ini hanya ada dua presentasi makalah. Pertama, Pre Conference yang terdiri dari banyak paper dan dipresentasikan secara bebarengan, kedua presentasi di panel, Zaenal dan Rifa masuk di panel yang diconvernari oleh Prof. Dr. N.J.G Kaptein (Universitas Leiden-Belanda) dan dr. Roel Meijer (Radboud Universty), di panel ini hanya 13 paper yang dipresentasikan.

“Acara ini sangat berharga bagi saya, karena bisa bertemu langsung dan berdialog dengan para peneliti dan para pengkaji Religious Studies dari berbagai kampus dunia. Alhamdulillah, saya juga berharap semoga dari pihak Kemahasiswaan baik dari Fakultas maupun Universitas bisa lebih memperhatikan para mahasiswa yang berprestasi baik di ranah Nasional maupun Internasional tentunya bisa membawa nama baik Fakultas dan Univeristas”. Tegas Zaenal.

 

(zham)