Gedung FU, USHUL NEWS – Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menjaga dan menumbuhkembangkan tradisi intelektual setiap tahunnya. Untuk itu, tahun 2022 ini digelar kembali Seminar Nasional Kajian Islam (SNKI) IV, yang dihelat selama 2 hari, Selasa-Rabu 27-28 Juni 2022, secara hybrid via zoom meeting (online) dan di Room Meeting Lantai 4 FU (offline). Selasa (27/6/2022)
SNKI IV mengambil tema yang sangat menarik dan menantang yaitu “Living Islam in the Contemporary Indonesian Society: Status, Prospect, and Challenges”. Menghadirkan banyak narasumber yang kompeten di bidangnya. Hari pertama ada 1) Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil. (Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), 2) Prof. Dr. Zulkifli, M.A. (Wakil Rektor 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan 3) Prof. Kusmana, M.A., Ph.D. (Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Moderator Rosi Islamiyati, M.Ag. (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Sementara hari kedua menghadirkan 1) Prof. Dr. Sri Mulyati, M.A. (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), 2) Dete Aliyah, S.Sos., M.A Direktur Eksekutif SerVe Indonesia (Society Against Radical & Violent Extremism), 3) Dr. Rifqi Muhammad Fatkhi, M.A. (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), 4) Dr. Eva Nugraha, M.A. (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), dan Habib Husein Ja’far Al Hadar, M.Ag. (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), dengan Moderator Fathor Rahman, M.Sy. (UIN Khas Jember).
Pembawa Acara, Miftah Rahmawati mengawali seminar mengatakan, kegiatan ini merupakan SNKI IV dengan tema yang difokuskan pada persoalan Living Islam, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta terkait pengetahuan tentang Islam dalam konteks kekinian. Lantunan ayat suci Al-Quran mewarnai pembukaan oleh Qoriah Nur Muthmainnah.
Ketua Panitia SNKI IV, Wasil, S.Th.I.,M.Ag. dalam laporan kegiatannya mengatakan, seperti filosofi Panjat Pinang, SNKI IV ini terselenggara dengan antusiasme peserta yang tinggi berkat bimbingan para pimpinan FU dan para dosen senior, serta kerjasama dari semua pihak.
“Terima kasih kepada semua yang berpartisipasi di SNKI IV ini. Khususnya tim saya, para panitia semuanya. Kalian luar biasa. Kami menyiapkan acara SNKI kali ini seperti sedang menggunakan Filosofi Panjat Pinang. Demi menuju puncak atau mencapai target yang diharapkan dengan waktu yang pendek kami saling support, saling backup, satu sama lain penuh kerja keras dan tanggung jawab,” jelasnya.
“Intinya, sangat kompak dan semua bekerja keras. Saya merasakan betul arti penting tim ini. Mulai dari memberikan bimbingan kepada para mahasiswa agar bisa mengirimkan paper hingga begadang bercapek-capek ria merumuskan dan menyiapkan acara SNKI IV ini agar bisa terselenggara dengan baik,” imbuh dia.
Jika acara SNKI IV layak diapresiasi, lanjut Wasil, maka para tim kepanitiaan yang pantas mendapatkannya.
“Namun jika ternyata banyak kekurangan dalam penyelenggaraannya, maka itu murni tanggung jawab saya sebagai ketua panitia. Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan SKNI IV ini,” ujarnya.
Wasil menjelaskan, SNKI yang diadakan kali ini merupakan SNKI yang ke-4, dengan Sub tema for call for papersnya juga sangat menarik berkenaan dengan isu-isu kekinian.
“SNKI yang diadakan oleh FU UIN Jakarta ini bagian dari upaya menjaga dan menumbuh kembangkan tradisi intelektual yang tiap tahun kami adakan. SNKI IV ini diadakan selama dua hari dengan format seperti tahun-tahun sebelumnya. Meskipun dengan format yang sama dengan tahun sebelumnya, SNKI kali ini penuh tantangan. Pasalnya, jika sebelum-sebelumnya spare waktu persiapannya cukup lama sekitar 2-3 bulan, SNKI IV ini kami hanya punya waktu sebulan. Di sinilah tantangannya bagaimana SNKI IV ini bisa terselenggara dengan baik dan berkualitas,” papar Wasil.
SNKI IV ini, Wasil menambahkan, menghadirkan banyak narasumber yang sangat luar biasa dari luar dan dalam kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Total ada 8 narasumber. Di hari ini, hari pertama ada tiga narasumber, di hari kedua besok rabu ada 5 narasumber. Semuanya sangat luar biasa. Termasuk para moderator yang kami hadirkan dari luar UIN Jakarta. Rugi tentunya jika melewatkan acara yang sangat bermutu tinggi ini,” katanya.
Siangnya nanti, Ia menambahkan, juga akan dilanjutkan dengan sesi pararel atau sesi presentasi paper dari para dosen, peneliti, mahasiswa dalam dan luar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meski tidak punya waktu yang panjang, alhamdulillah paper yang masuk banyak. Total yang lolos seleksi ada 37 papers dari 15 kampus yang berbeda-beda. Ada UIN Jakarta, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), UGM, UNAIR SURABAYA, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Kediri, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto, IAIN Kudus, Gunadarma, PTIQ, Univers Enlightenment Indonesia Consulting, STAI Nurul Iman Parung Bogor.
“Semoga acara SNKI ini berjalan dengan lancar sukses dan banyak memberikan faedah bernutrisi bagi otak dan meningkatkan intelektual kita semua,” harapnya.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, M.A., mengapresiasi kerja tim dan para narasumber yang bersedia berpartisipasi.
“Alhamdulillah, pada pagi hari ini kita menyelenggarakan acara pembukaan SNKI dengan antusiasme yang luar biasa,” katanya sekaligus membuka acara.
Saat ini, Yusuf menambahkan, sudah berkembang kajian-kajian yang lebih melihat kepada Practical Islam, atau Islam yang dihidupkan.
“Istilahnya ‘menghidupkan Islam’, Islam yang dihidupi oleh masyarakat, yang intinya adalah bagaimana manusia dan masyarakat muslim itu memahami dan menjalani agama Islam. Fokusnya kepada masyarakat, jadi kita mengubah kajian itu dari kajian naskah menjadi kajian masyarakat kontekstual. Saya kira itu yang menjadi fokus dari SNKI IV tahun ini,” jelas Yusuf.
Yusuf mengapresiasi, walaupun waktunya hanya 2 bulan sejak dikeluarkan SK sampai pelaksaan hari ini, Alhamdulillah respons dari semua sangat besar, terbukti ada 37 paper dari 15 kampus. Tidak hanya dari UIN Jakarta, tetapi juga dari Perguruan Tinggi lain.
“Terima kasih kepada Ketua Panitia dan tim yang telah bekerja keras yang sudah menyukseskan SNKI 4 ini. Ini bukan yang pertama, kita juga akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti International Conference on Qur’ān and Ḥadīth Studies (ICON-QUHAS). Jadi kepada semua, yang belum sempat berpartisipasi di sini, bisa ikut berpartisipasi di even-even ke depan,” pungkasnya.
Acara pembukaan SNKI IV ditutup oleh Doa yang dibawakan oleh Ketua Program Studi Ilmu Hadis Rifqi Muhammad Fatkhi. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti Webinar SNKI IV. (man)